Description
Kosmetik merupakan produk yang digunakan secara luas oleh berbagai kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjamin keamanan, manfaat, dan mutu kosmetik yang beredar dan digunakan oleh masyarakat. Manfaat kosmetik sebagai produk perawatan diri relatif mudah dirasakan langsung oleh penggunanya dan tentu hanya kosmetik yang memberikan manfaat nyata akan dibeli dan digunakan secara konsisten oleh penggunanya. Aspek keamanan dan mutu lebih sulit untuk diketahui oleh pengguna karena memerlukan kajian keamanan dan pengujian parameter mutu secara laboratorium. Kajian keamanan kosmetik dilakukan mengikuti kaidah kajian risiko (risk assessment) terhadap bahan/substansi yang memiliki karakter bahaya (hazardous) yang mungkin atau bisa terdapat dalam kosmetik. Dalam implementasinya untuk menjamin keamanan kosmetik, data, dan informasi yang didapat dari kajian risiko akan disampaikan kepada manajemen risiko (risk management) sebagai otoritas regulasi dan dituangkan ke dalam bentuk peraturan atau standar. Sementara itu, mutu kosmetik secara sederhana dapat diartikan sebagai karakteristik kosmetik yang mampu memenuhi parameter mutu yang ditetapkan otoritas regulasi, lazimnya juga dalam bentuk peraturan yang bersifat mandatori atau standar. Sehubungan dengan banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak setelah mengonsumsi obat sirup pada 2022 lalu yang ditengarai disebabkan tingginya kadar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat tersebut sehingga untuk kehati-hatian, kajian risiko terkait keberadaan EG dan DEG dalam kosmetik perlu dilakukan untuk memastikan aspek keamanan produk yang digunakan secara luas ini.
Buku ini mendeskripsikan kajian risiko EG dan DEG melalui pemanfaatan data groupTolerable Daily Intake (TDI) EG-DEG yang dipublikasikan oleh European Food Safety Authority (EFSA) sebagai karakter hazard EG-DEG. Selanjutnya, secara singkat, dari data kuantitas, dan frekuensi penggunaan kosmetik, serta kadar EG-DEG dalam kosmetik, tingkat absorpsi EG-DEG melalui kulit, dan bobot badan populasi, dapat dihitung Systemic Exposure Dose (SED). Data SED yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan grupTDI EG-DEG dan dinyatakan sebagai persentase paparan terhadap nilai TDI tersebut. Secara keseluruhan, dapat ditunjukkan, baik pada skenario yang wajar dan paling realistis maupun terburuk, tingkat paparan EG-DEG melalui penggunaan kosmetik masih di bawah nilai grup TDI EG-DEG. Dengan demikian tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai keamanan penggunaan kosmetik dalam kaitannya dengan paparan EG-DEG dari produk tersebut.
Reviews
There are no reviews yet.