Penulis: Prof. Herto Dwi Ariesyady
Reviewer: Prof. Agus Jatnika Effendi
Penerbit: ITB Press
ISBN: 978-623-297-620-7
e-ISBN: 978-623-297-621-4 (PDF)
Sinopsis
Untuk menghadapi tantangan ini dan berbagai isu global lainnya, komunitas internasional, dengan dukungan PBB, telah mengadopsi 17 tujuan dalam agenda global baru yang dikenal sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs). SDGs merupakan kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015. Tujuan ini dirancang untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan, menjaga keberlanjutan sosial, melindungi kualitas lingkungan, serta memastikan keadilan dan tata kelola yang baik guna meningkatkan kualitas hidup bagi generasi mendatang. Di antara 17 tujuan tersebut, SDG 6 berfokus pada penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Tujuan utama SDG 6 adalah menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang. Pendekatan PSDAT merupakan proses sistematis yang dirancang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan. Air memiliki peran krusial bagi kehidupan dan kesehatan manusia serta merupakan sumber daya fundamental untuk pembangunan. Namun, sumber daya air global saat ini menghadapi tekanan yang semakin meningkat. Meskipun demikian, masih banyak orang yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap air bersih. Oleh karena itu diperlukan pengembangan kebijakan yang adil dan inklusif, serta strategi yang mendorong efisiensi penggunaan dan perlindungan sumber daya air demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang, termasuk aplikasi semua bidang ilmu terkait yang berbasis pada kapasitas dan keseimbangan semua komponen lingkungan baik abiotis maupun biotis, termasuk tentunya peran dan komponen biotis terbanyak di muka bumi ini yaitu mikroorganisme. Dengan memahami peran mikroorganisme memungkinkan manusia memanfaatkan mereka untuk memahami timbulnya penyakit dan upaya pencegahan serta pengobatan penyakit tersebut, maupun eksplorasi senyawa bermanfaat, seperti antibiotik dan enzim, serta untuk berbagai peran menguntungkan lainnya, seperti pelindihan logam secara biologis (bioleaching), dekomposisi limbah, dan peningkatan produksi pertanian. Oleh karena itu, manusia dapat memanipulasi aktivitas mikroorganisme di lingkungan alami maupun buatan, yang menjadi dasar utama bagi bioteknologi. Proteksi lingkungan air adalah upaya untuk menjaga mutu air yang dilakukan secara terpadu dan sistematis. Upaya-upaya ini tentunya merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Bidang lingkup proteksi lingkungan air mencakup 3 aspek, yaitu: aspek sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan air, aspek dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan air, serta aspek pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan air. Berbagai aktivitas alami dan antropogenik yang dilakukan manusia mengancam pasokan air ini. Aktivitas tersebut mencemari air dengan bahan kimia berbahaya dan produk organik serta anorganik, yang secara serius merusak sumber air alami, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya air harus dilakukan dengan cara yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Hal ini mencakup pengembangan kebijakan yang adil dan inklusif, serta strategi yang mendorong efisiensi penggunaan dan perlindungan sumber daya air demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang, termasuk aplikasi semua bidang ilmu terkait yang berbasis pada kapasitas dan keseimbangan semua komponen lingkungan baik abiotis maupun biotis termasuk tentunya peran dan komponen biotis terbanyak di muka bumi ini yaitu komunitas mikroorganisme.
Ukuran | B5 |
Halaman | 126 |
Cover | Doff |
Untuk akses e-book kunjungi link berikut:
Untuk pemesanan hubungi nomor:
- (022) 2512532 (FGB ITB)
- +62-877-8806-6848 (WhatsApp ITBPress)