Penulis: Prof. Lia Dewi Juliawaty
Reviewer: Prof. Zeily Nurachman
Penerbit: ITB Press
ISBN: 978-623-297-510-1
e-ISBN: 978-623-297-509-5 (PDF)
Sinopsis
Buku ini memaparkan mengenai kajian mendalam mengenai potensi fitokimia dan bioaktivitas tumbuhan genus Cryptocarya Indonesia, yang dikenal nama daerah yaitu Medang. Negara Indonesia dikenal akan kekayaan biodiversitas yang luar biasa. Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah, Indonesia menawarkan peluang besar bagi penelitian dan pengembangan metabolit sekunder aktif atau senyawa bioaktif. Buku ini mengajak para pembaca untuk memahami eksplorasi kekayaan alam Indonesia melalui pendekatan ilmiah yang komprehensif.
Pemaparan pada buku ini diawali dengan penjelasan mengenai keanekaragaman biodiversitas yang ada Indonesia, khususnya tumbuhan, baik jumlah, distribusi, dan pemanfaatannya. Juga dijelaskan secara singkat mengenai salah satu genus tumbuhan yang ada di Indonesia, yaitu Cryptocarya (Medang) yang mempunyai potensi untuk dikaji fitokimia dan bioaktivitasnya.
Selanjutnya, buku ini membahas secara mendalam tentang berbagai jenis metabolit yang terkandung dalam tumbuhan, lengkap dengan contoh-contohnya dan fungsinya masing-masing. Pembaca juga akan menemukan penjelasan terperinci mengenai metode-metode yang digunakan dalam tahap isolasi dan penentuan struktur metabolit, yang memberikan wawasan yang komprehensif tentang proses ilmiah yang mendasari eksplorasi fitokimia. Metode-metode tersebut meliputi teknik-teknik laboratorium modern serta analisis data yang canggih, yang semuanya dirancang untuk mengungkapkan metabolit sekunder tumbuhan dengan akurasi tinggi dan efisiensi.
Setelah memahami mengenai metabolit sekunder, beserta pemisahan dan penentuan strukturnya, maka paparan berikutnya adalah berfokus pada tumbuhan Cryptocarya yang merupakan salah satu genus utama dalam famili Lauraceae. Dalam paparan tersebut diuraikan berbagai aspek terkait tumbuhan Cryptocarya, dimulai dari persebaran geografis, morfologi dan klasifikasinya secara detail. Selanjutnya, berbagai penggunaan secara tradisional serta bioaktivitas ekstrak yang dihasilkan dari genus ini juga dijelaskan dalam buku ini. Penjelasan lebih lanjut mencakup keunggulan tumbuhan ini secara tingkat evolusi dalam menghasilkan berbagai metabolit sekunder yang beragam, dibandingkan dengan tumbuhan lain dalam famili Lauraceae. Keragaman metabolit sekunder dari berbagai spesies Cryptocaraya di luar Indonesia juga disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai keragaman bioaktivitas dari metabolit sekunder yang telah diisolasi dari berbagai spesies Cryptocarya di luar Indonesia. Penjabaran ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai potensi dan keanekaragaman kimia, serta aktivitas farmakologi tumbuhan Cryptocarya, sehingga pembaca dapat memahami pentingnya tumbuhan ini dalam konteks penelitian fitokimia dan aktivitasnya.
Dalam buku ini dipaparkan kajian yang dilakukan pada spesies Cryptocarya Indonesiayang telah dilakukan hingga saat ini di ITB. Paparan dimulai dengan menjelaskan persebaran Cryptocarya atau Medang di Indonesia serta berbagai penggunaan dalam masyarakat. Selanjutnya kajian mengenai kajian metabolit sekunder dari dua spesies Cryptocarya Indonesia juga dibahas secara rinci. Proses tersebut dimulai penjelasan tahapan pemisahan dan isolasi metabolit sekundernya, disertai dengan analisis penting terkait penentuan struktur kimia serta stereokimia dari metabolit sekunder yang berhasil diisolasi. Buku juga memaparkan keragaman metabolit sekunder dari 19 spesies Cryptocarya Indonesia, dan bioaktivitas metabolit sekunder ini dengan fokus utama pada sifat sitotoksik terhadap sel murin leukemia P-388. Selanjutnya, contoh kajian lebih lanjut pada satu senyawa utama dari spesies Cryptocarya pulcrinervia yang memiliki bioaktivitas terhadap sel murin leukemia P-388 dijelaskan pula. Informasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kontribusi Cryptocarya dalam bidang fitokimia serta potensinya dalam pengembangannya sebagai senyawa penuntun (lead compound) untuk antikanker. Sebagai penutup, buku ini menguraikan potensi dan peluang yang ada, serta tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian tumbuhan, khususnya dalam konteks Cryptocarya di Indonesia. Pentingnya kerjasama yang kuat dan berkelanjutan juga disoroti sebagai kunci untuk mengubah kekayaan alam Indonesia menjadi solusi yang bermanfaat dalam penemuan berbagai metabolit sekunder penting, baik dari segi struktur maupun aktivitas farmakologinya. Informasi ini tidak hanya mengedukasi para pembaca tetapi juga diharapkan dapat memotivasi untuk terlibat aktif dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut pada metabolit sekunder dari tumbuhan, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan ilmiah dalam bidang kimia bahan alam Indonesia.
Ukuran | B5 |
Halaman | 96 |
Cover | Doff |
Untuk akses e-book kunjungi link berikut:
Untuk pemesanan hubungi nomor:
- (022) 2512532 (FGB ITB)
- +62-877-8806-6848 (WhatsApp ITBPress)