Bertempat di LOKALIMA Work & Dine, Bandung, Van Godig menggelar pertunjukan bertajuk “Let’s Do It Showcase” pada hari Kamis, 24 Mei 2024. Gelaran ini menjadi terasa istimewa karena selain tampil bernyanyi dan bermain gitar solo, Van Godig juga mengajak rekan musisi lainnya seperti Ijay Irawan, Sarah Saputri, dan Buux Frederiksen sebagai kolaborator di salah satu lagunya. Selain itu, gelaran ini makin bertambah menarik kala disuguhi pula video musik “Gilai Aku” yang disutradarai oleh Kang Asep ‘Fotografer Palsu’.
Sekitar pukul delapan malam, acara dibuka oleh mini talk show membahas video musik “Gilai Aku”. Hadir sebagai pembicara, ada Van Godig, Kang Asep ‘Fotografer Palsu’, serta model video musik tersebut, Orindu. Karya ini menjadi kali ketiga Kang Asep bekerja sama dengan Van Godig setelah sebelumnya Kang Asep juga menjadi orang dibalik video musik “Tentangmu” dan “Humming”.
Diakui oleh Kang Asep, jika pada awalnya dia merupakan seorang penggemar Van Godig, khususnya permainan gitar Ivan saat bersama bandnya, Black Juice & Koil (Van Godig dikenal juga sebagai additional gitaris Koil-red). Berawal dari rasa suka Kang Asep terhadap gaya permainan gitar Van Godig, Kang Asep akhirnya menawarkan untuk membuat karya visual dari lagu-lagu yang dibuat Van Godig.
Sedangkan untuk konsep video musiknya diakui oleh Kang Asep jika pada dasarnya konsep awalnya berasal dari Van Godig itu sendiri, di mana Ivan berujar ingin membuat sajian visual video musik di ruangan yang sempit, sampai kemudian Kang Asep menerjemahkan keinginan Ivan dalam video musik ini. Visual sederhana karya Kang Asep ini nyatanya mampu menangkap esensi yang ingin Van Godig sampaikan lewat musiknya yang cepat dan penuh gairah, lengkap dengan penulisan lirik yang dibuat Ivan soal ‘pesona seorang lelaki’. Estetika yang ditampilkan pun cukup menggambarkan ‘nilai lebih’ yang dipunyai Ivan ketika dia ‘mengemudikan’ gitarnya.
Ivan sendiri mengaku jika perilisan video musik ini berhubungan erat dan bisa dibuat karena support sistemnya kuat. Dia mengaku banyak orang yang mendukung perilisan karya ini, hingga akhirnya bisa muncul ke permukaan. Selain karya visual yang simple tapi ‘nendang’ ini, Ivan juga ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menyelami seseorang sebelum menilainya baik atau buruk.
Hal itu pula yang terasa ketika Ivan mulai memainkan gitarnya malam itu. Ada semacam perkenalan dari Van Godig untuk penonton akan siapa dirinya, apa yang ingin dia sampaikan dan sejauh mana musik bisa begitu berpengaruh dalam hidupnya. Selain itu, gelaran ini juga diakui olehnya sebagai pekerjaan rumah yang harus dia lakukan untuk bisa mengenalkan karya barunya ini. Menurutnya ‘beban’ seorang musisi itu sebenarnya bukan pas merilis karya-nya, tapi setelah karyanya dirilis karya tersebut mau dimana kemana.
Didaulat sebagai kolaborator pertama ada Ijay Irawan yang diakui oleh Ivan sangat cocok dengan lagu berjudul “Tentangmu” ini, karena secara musik lagu ini cukup kental nuansa blues, yang memang cukup identik dengan permainan gitar Ijay. Seperti yang terlihat malam itu ketika Ijay dan Ivan berhasil memukau penonton dengan sahutan gitar mereka masing-masing.
Berlanjut pada kolaborator kedua ada Sarah Saputri yang didaulat memainkan harmonika di lagu “Humming”. Sebelum tampil Ivan menyampaikan jika lagu ini merupakan sebuah tribute untuk salah satu sahabatnya yang telah berpulang. Menurut Ivan pada awalnya lagu itu ditulis lengkap dengan liriknya di dalamnya. Sampai kemudian Ivan mengubah dan merilisnya secara instrumental, karena menurut Ivan, selain karena lagu ini lebih cocok ditampilkan secara instumental, dia juga mengaku tidak sanggup membawakannya dengan isian lirik yang cukup personal tentang sahabatnya yang telah berpulang tersebut. Hal ini semakin terasa menyentuh dengan permainan harmonika dari Sarah Saputri pada malam itu.
Dibalik citra garang yang ditampilkan Van Godig, sisi lembut Ivan juga tergambar kala dia membawakan sebuah lagu untuk ibundanya dalam format akustik, sebelum akhirnya Ivan mengajak Buux Frederiksen dari band Turtles Jr di lagu “Gilai Aku”. Gaya permainan gitar Buux yang ‘ngepunk’ sangat cocok berkolaborasi dengan Ivan di lagu ini, di mana penonton terasa mulai ‘panas’ dan bersing-along dengan Ivan di lagu ini.
Keriaan di atas panggung tidak berhenti ketika Ivan dan Buux menyelesaikan coda lagu “Gilai Aku”, karena setelahnya Ivan mengajak penonton yang hadir untuk ikut jamming membawakan lagu “Come Together” dari The Beatles. Hal ini bisa dibilang menjadi puncak keriaan malam itu karena penonton bisa jamming secara langsung membawakan lagu tersebut. Terasa intim, hangat, dan begitu cair hingga seperti tidak ada batasan antara penonton dan penampil. Malam yang menyenangkan!