Bandung, 23 November 2024 – Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB) dipenuhi oleh atmosfer ‘magis’ pada malam penyelenggaraan ISO Annual Concert 2024. Acara ini digelar oleh ITB Student Orchestra (ISO) yang menampilkan tema lagu-lagu dari anime yang membangkitkan nostalgia lintas generasi. Dengan tata visual yang memukau, narasi mendalam, dan harmoni musik yang menarik, konser ini menjadi salah satu perayaan seni terbesar di ITB tahun ini.
Pembukaan: Semangat Berkarya Mahasiswa ITB
Pintu acara dibuka pada pukul 17:45, dengan ratusan penonton dari berbagai latar belakang memasuki Aula Barat, termasuk mahasiswa, alumni, dosen, hingga pecinta musik orkestra. Acara dimulai pada pukul 18:45 dengan pembukaan dari MC dan sambutan sejumlah sosok penting dibalik acara ini, dari mulai ketua Panitia, Nicolas George, Ketua ISO Angelica Anjani, dan salah satu Music Director, Ken Aini yang memberikan sambutan yang menginspirasi.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi mahasiswa ITB untuk mengenal orkestra lebih dalam,” ujar Nicolas George. “Acara ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai platform untuk mendorong mahasiswa, terutama yang belum mengenal musik, agar tertarik dan bahkan bergabung dengan orkestra”, tambahnya.
Tema “Monono Aware” dan Filosofi di Baliknya
Tahun ini, ISO mengusung tema “Monono Aware”, sebuah istilah Jepang yang berarti kesadaran mendalam terhadap kefanaan. Tema ini dipilih untuk menggambarkan perasaan-perasaan mendalam yang sering muncul dalam kehidupan manusia. Lagu-lagu yang dimainkan tidak hanya sekadar daftar karya, tetapi dirangkai menjadi sebuah cerita yang memiliki benang merah.
Lewat gelaran ini mereka tidak hanya menyuguhkan musik, tapi juga mengisahkan perjalanan emosi seseorang melalui lagu, di mana interpretasi ceritanya mereka serahkan kepada penonton lewat sentuhan khas ISO berupa narasi, visual, dan alur cerita.
Sesi Pertama: Nostalgia Melalui Lagu Ikonik
Konser dimulai pada pukul 19:09 dengan menampilkan lagu “Indonesia Raya” dengan suasana khidmat. Lagu ini diikuti oleh medley anime klasik seperti Chibi Maruko Chan, Crayon Shinchan, dan Doraemon. Penampilan ini diperkuat oleh visual backdrop berupa cuplikan animasi dari yang menciptakan pengalaman penuh rasa bagi penonton.
Lagu berikutnya adalah theme song dari film Ponyo, yang membawa energi ceria dan kehangatan khas Studio Ghibli. Penampilan sesi pertama dilanjutkan dengan “Sincerely” dari Violet Evergarden yang penuh emosi dan diakhiri dengan “Merry Go Round” dari Howl’s Moving Castle. Tepuk tangan panjang menggema, menandai akhir sesi pertama yang berhasil menyentuh hati penonton.
Sesi Kedua: Intensitas dan Perjalanan Emosi yang Mendalam
Setelah jeda istirahat, sesi kedua dimulai dengan medley dari Attack on Titan yang memukau dengan aransemen penuh intensitas. Lagu-lagu seperti “Demon God” dari Princess Mononoke dan “Fontaine” memperdalam suasana dengan melodi melankolis namun penuh kekuatan.
Lagu “Gurenge” dari Demon Slayer disambut dengan sorakan antusias, menambah semarak suasana konser. Puncak sesi kedua adalah “Sparkle” dari Your Name, di mana alunan musiknya berhasil membawa banyak penonton ke suasana haru, sebelum akhirnya ditutup dengan “Tabidachi no Uta”, sebuah lagu perpisahan yang dimainkan dengan penuh perasaan. Konser diakhiri dengan pemberian bunga sebagai bentuk apresiasi kepada para musisi, Music Directors, panitia, dan pihak-pihak yang telah berkontribusi. Momen ini diiringi kata penutup dari MC, yang menyampaikan harapan bahwa acara ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Ditemui disela-sela acara, Ketua Panitia, Nicolas George menuturkan cerita dibalik persiapan panjang gelaran ini. Menurutnya konser tahunan ISO selalu menghadirkan tema berbeda setiap tahunnya. Tahun sebelumnya, ISO mengangkat tema sinematografi Hollywood, sedangkan di tahun 2023 mereka mengeksplorasi tema musik dari Perancis. Tahun ini, ISO berfokus pada anime, sebuah tema yang sangat dekat dengan budaya populer generasi muda. George biasa dia disapa menuturkan jika persiapan konser dimulai sejak Maret 2024, melibatkan latihan intensif, pemilihan lagu, hingga konsep visual dan narasi. “Kami ingin memastikan bahwa konser ini tidak hanya menarik, tetapi juga meninggalkan pesan mendalam bagi para penonton,” ujar Nicolas George.
ISO Annual Concert 2024 bukan hanya sekadar konser, tetapi sebuah perayaan seni yang menyatukan mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum. Dengan tema yang kuat, dedikasi tinggi, dan harmoni yang sempurna, konser ini berhasil memberikan pengalaman tak terlupakan bagi penonton, sekaligus mempertegas posisi ISO sebagai salah satu ansambel mahasiswa terbaik di Indonesia.