Banyak musisi yang dilatari ragam alasan ketika akhirnya memutuskan untuk tampil ke permukaan, dari mulai keinginan menjadi ‘bintang’ atau membuat karya yang komersil dan ‘ngepop’. Namun, ada beberapa musisi yang memutuskan tampil ke permukaan dengan membawa idealismenya yang menempatkan musik di tahta tertingginya, sebagai sarana untuk menyampaikan pemikiran, perasaan, serta daya hayal. Satu hal yang kemudian diamini oleh DeKa, ketika kolektif ini meluaskan perspectif mereka akan musik dengan melahirkan musik yang eksperimental dan puitis dalam waktu bersamaan.
Lewat sebuah EP yang mereka beri judul Bitung Rhapsody, mereka memukau dengan perpaduan musik eksperimental dan puitis. Mengusung tema yang tidak biasa, EP ini berhasil memadukan komposisi melodis yang kaya dengan keunikan instrumen bambu betung, hingga hal tersebut menghasilkan karya yang tidak hanya sekadar menghibur, tetapi juga meresap ke dalam jiwa pendengarnya.
Dalam Bitung Rhapsody, DeKa mengundang kita untuk mengeksplorasi perjalanan musikal yang melintasi berbagai budaya dan genre. Dengan memanfaatkan instrumen tradisional seperti bambu betung, DeKa menciptakan atmosfer yang segar dan unik.
Tak hanya itu, DeKa juga menyisipkan puisi-puisi dari Don Quixote, karya ikonis Goenawan Mohamad, ke dalam lirik-liriknya. Pilihan ini memberikan dimensi puitis yang mendalam, mengajak pendengar untuk merenungkan makna di balik setiap kata dan nada. Bisa dibilang apa yang dibuat DeKa ini bukan hanya soal musik, tapi juga tentang bagaimana kata-kata bisa menyatu dengan irama, menciptakan pengalaman mendengarkan yang imersif.
Setiap track di EP ini seperti sebuah fragmen cerita, di mana melodi dan lirik saling bertautan membentuk narasi yang kuat dan penuh warna. Bitung Rhapsody menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar koleksi lagu; ini adalah sebuah perjalanan musikal yang berani dan penuh eksperimen, di mana batas-batas genre dilampaui dengan elegan.
Bagi para pencinta musik yang selalu haus akan eksplorasi dan inovasi, Bitung Rhapsody adalah sebuah karya yang wajib didengarkan. Nikmati EP terbaru DeKa ini di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube. Temukan alunan musik lintas budaya yang menggetarkan, melodi progresif yang menyihir, dan lirik puitis yang menyentuh hati. Dengan Bitung Rhapsody, DeKa sekali lagi membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan segala perbedaan dan merayakan keindahan keragaman.