Penulis: Alhilal Furqan, Heru Purboyo Hidayat Putro, Ninik Suhartini
Penerbit: ITB Press
ISBN:
e-ISBN:
Sinopsis
Pengembangan sektor pariwisata tidak hanya menekankan pada kuantitas tetapi juga kualitas, khususnya dalam memberikan pengalaman dan edukasi bagi wisatawan. Kota Yogyakarta, sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia, memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang menjadikannya ideal untuk pengembangan wisata pusaka. Salah satu elemen utama yang menjadi daya tarik adalah Sumbu Filosofi, garis imajiner yang mencerminkan falsafah kehidupan manusia. Elemen ini tidak hanya menunjukkan tata ruang berbasis filosofi tetapi juga menggabungkan elemen tangible dan intangible, menjadikannya warisan budaya yang bernilai tinggi.
Namun, pengembangan wisata pusaka di Yogyakarta menghadapi tantangan dari segi sistem pengelolaan terpadu dan perlu membangun rasa kepemilikan wisatawan terhadap pentingnya pelestarian situs warisan. Kebutuhan akan edukasi wisatawan dan strategi pengelolaan yang mengintegrasikan konservasi dengan preferensi wisatawan menjadi sangat penting. Sebagai kawasan yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Sumbu Filosofi tidak hanya menjadi kebanggaan Yogyakarta tetapi juga membawa tanggung jawab besar untuk menjaga nilai historis dan filosofinya di tengah tekanan komersialisasi.
Pengakuan internasional terhadap Sumbu Filosofi memberikan peluang besar untuk mendorong pengelolaan yang berkelanjutan. Strategi tata kelola yang tepat dapat menjamin kelestarian kawasan ini sebagai destinasi wisata pusaka yang tidak hanya menawarkan nilai budaya tetapi juga manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan menjaga harmoni antara konservasi dan komersialisasi, Kota Yogyakarta dapat menjadi model pengembangan pariwisata warisan budaya yang berkelanjutan di tingkat global.
Ukuran | B5 |
Halaman | 213 |
Cover | Doff |
Untuk pemesanan hubungi nomor: +62-877-8806-6848 (WhatsApp)