Penulis: Prof. Maria Immaculata Iwo
Reviewer: Prof. Irda Fidrianny
ISBN:
e-ISBN:
Sinopsis
Sistem imun yang lebih familiar dengan sistem kekebalan tubuh, saat ini menjadi pusat dari segala sistem di dalam tubuh dan masyarakat menyadari hal ini. Sistem ini mempunyai peran penting dalam menjaga homeostasis khususnya dalam menghindari sakit-penyakit. Sistem imun memiliki komponen yang terdiri dari organ limfoid, sel dan molekul. Organ limfoid terdiri dari organ sentral yang meliputi sumsum tulang – tempat produksi sesl-sel sistem imun dan kelenjar timus yang berfungsi mematangkan limfosit T; dan organ perifer seperti tonsil, nodus limfe, limpa, dan apendiks, tersedia sebagai media untuk interkasi sel-sel sistem imun degan patogen. Seperti halnya penjaga lingkungan kita, sel sistem imun ada yang berperan sebagai polisi yaitu sel NK yang selalu mengawasi adanya patogen yang masuk ke dalam tubuh, dan seperti tentara yaitu sel T yang selalu membidik terlebih dahulu agar tidak keliru dalam menembak patogen, selain sebagai sel-sel pemakan patogen. Antibodi, komplemen sistem, dan sitokin adalah senyawa-senyawa yang memungkinkan sistem alami dan dapatan bekerja sama dalam mengeliminasi patogen. Turunnya fungsi sistem imun (imunodefisiensi) atau overeaktif sistem imun yang mengarah pada gangguan autoimun, mengganggu homeostasis dan membutuhkan terapi modulasi sistem imun. Senyawa yang dapat memodulasi sistem imun dikenal dengan imunomodulator. Idealnya suatu imunomodulator adalah dapat mengembalikan respons imun ke tingkat normal. Target potensial untuk memodulasi sistem imun sama banyaknya dengan komponen sistem imun, sehingga dapat menciptakan berbagai kemungkinan intervensi. Banyak obat yang awalnya digunakan untuk mengatasi penyakit organ dan sistem, saat ini ditemukan dapat memodulasi sistem imun sehingga akhir digunakan untuk memodulasi sistem imun, seperti thalidomid, simetidin, metformin, levamizol, dll.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, telah terjadi perkembangan luar biasa dalam teknik bioteknologi, farmakologi, dan medis yang dapat diterapkan dalam modulasi fungsional komponen sistem kekebalan tubuh dan mengubah pola pengobatan konvensional ke pengobatan yang lebih presisi. Imunomodulator hendaknya memiliki sifat dapat mengembalikan homeostasis, spesifitas, plastisitas, dan efek yang konstektual. Modulasi sistem imun yang menjadi target saat ini diantaranya: modulasi sitokin, Immune checkpoint blockade, Immunomodulatory small molecules, vaksin dan adjuavant, terapi berbasis sel, Imunomodulator berguna untuk mengatasi penyakit infeksi, penyakit inflamasi, penyakit tumor, penyakit autoimun, dan untuk mencegah dan mengatasi reaksi penolakan cangkok organ. Selain diperoleh dengan cara sistensis atau reakayasa genetik, imunomodulator dapat bersumber dari tumbuhan atau mikroba. Senyawa berbobot molekul kecil dan tinggi, dua-duanya dapat berkhasiat imunomodulator.
Ukuran | B5 |
Halaman | 110 |
Cover | Doff |
Untuk akses e-book kunjungi link berikut:
Untuk pemesanan hubungi nomor:
- (022) 2512532 (FGB ITB)
- +62-877-8806-6848 (WhatsApp ITBPress)