Seorang bijak pernah mengatakan ketika hendak mulai menulis, maka menulislah dengan tulisan yang jelek, karena tulisan yang bagus hanya bonus dari kebiasaan. Kutipan ini menjelaskan tentang pentingnya membangun sebuah kebiasaan, karena sebuah hasil akan selalu berhubungan erat dengan kebiasaan. Seberapa sering kita terbiasa dan konsisten menulis, maka tinggal tunggu waktu untuk kita mendapatkan hasil yang kita inginkan. Kebiasaan menulis bisa dimulai dari hal apapun dan sekecil apapun. Semuanya bisa jadi bahan tulisan yang kemudian akan melatih seseorang menjadi cakap dalam menyampaikan pikiran, perasaan, serta daya hayalnya lewat sebuah tulisan. Bukankah semua hal besar berawal dari ide yang dituliskan?
Menarik garis waktu pada era 90an awal, tepatnya pada tahun 1994 ketika Justin Hall memulai website pribadinya yang bernama Justin’s Home Page, hal itu disinyalir menjadi blog pertama di dunia, hingga kemudian ‘disempurnakan’ pada tahun 1999 ketika perangkat publikasi blogger diluncurkan oleh Pyra Labs. Sejak itu blog menjadi media sosial pertama yang begitu populer dan digemari, karena disana kita bisa menulis, berbagi, berkarya apa saja sesuai dengan yang kita minati. Tak terkecuali di Bandung, dengan orang-orang kreatif di dalamnya yang juga menangkap blog sebagai sebuah dunia seru untuk dijelajahi, lewat banyak kerangka imajinasi penggunanya. Dirasa menemukan minat yang sama dengan dunia tulis menulis, maka lahirlah komunitas Blogger Bandung yang diisi oleh orang-orang kreatif di Bandung.
Sekian tahun berkomunal dan menjalani serangkaian kegiatan seru, Blogger Bandung kemudian meneruskan laju ‘lokomotif’-nya dengan menggelar gathering event “BUKBER with Zenbook (Pro) 14 OLED”, pada hari Minggu, 17 Maret 2024 di ITB Press Store, Jl. Ganesa No. 15E Bandung. Acara yang menggandeng ASUS X BLUS (Blogger Asus) ini tentu tidak hanya diisi dengan buka puasa bareng saja, karena selain itu, dengan mengedapankan silaturahmi pada bulan Ramadhan, komunitas Blogger Bandung ini juga membuat serangkaian konten seru mengulas laptop ASUS Zenbook ini dengan caranya masing-masing.
Ditemui disela-sela acara, founder komunitas Blogger Bandung, Bang Aswi menuturkan jika acara seperti ini sudah dimulai sejak lima tahun lalu, hingga sedikit demi sedikit makin membesar dan terus berlanjut hingga sekarang.
“Jadi memang ASUS menggandeng beberapa blogger di seluruh Indonesia sampai kemudian akhirnya makin membesar dan sampai ada istilah BLUS atau blogger ASUS. Blogger ASUS ini tiap-tiap kota itu ada beberapa orang gitu. Untuk Bandung sendiri ada 3, termasuk saya yang kadang-kadang jadi PIC untuk event-event yang diselenggarakan di Bandung. Jadi pihak ASUS itu sendiri tidak mengirimkan tim, tapi hanya mengirimkan produk. Nah PIC ini lah yang kemudian mengembangkannya menjadi acara sendiri. Jadi saya sebagai PIC ya bertindak sebagai EO juga. Di acara-acara tersebut kita mereview produk-produk yang dikirimkan”, ujar Bang Aswi.
“Untuk sekarang itu kita ngereview Zenbook Pro 14 OLED yang memang masih terbilang baru gitu. Dan kewajiban kami, blogger-blogger yang hadir ini mereview laptop dengan gaya bahasa masing-masing. Untuk review-nya sendiri biasanya kita maksimalkan di instagram reels dengan durasi 90 detik. Dan video review-nya seperti apa itu bebas saja sesuai masing-masing kreasi dari teman-teman. Namun disini artinya kan teknologi komputer ini sudah semakin maju, makin mobile. Orang bisa bekerja di mana saja. Makanya fungsi dari laptop ini sendiri pun sudah ke arah sana. Orang bisa dengan mudah membawa laptop untuk menunjang kegiatan mereka sehari-hari”, tambah Bang Aswi.
Mulai muncul ke permukaan pada era 90an, hingga kini blog masih eksis, meski banyak blogger yang kemudian ‘beralih peran’ menjadi vlogger lewat media sosial lainnya seperti Instagram atau Youtube. Namun bukan lantas tergerus dengan kemajuan zaman digital, para blogger ini justru membuat sinergi menarik antara kecintaan mereka menulis di blog dengan memanfaatkan kemudahan teknologi yang ditawarkan Instagram atau pun Youtube.
“Di internet. Yang mendukung blogging itu sebenarnya kan ada unsur gambar dan video. Kalau dulu kan semuanya mengambil source-nya itu selalu di blog. Kita upload ke blog. Sampai kemudian, oh, ini terlalu berat karena source-nya kan langsung dari blog itu sendiri. Akhirnya munculah beberapa platform yang memudahkan seperti Instagram dan Youtube. Jadi blogger itu tinggal source-link atau embed link Instagram dan Youtube. Nah, ketika ada yang fokus di Instagram atau Youtube, akhirnya namanya jadi macam-macam. Instagram jadi Selebgram, di YouTube jadi YouTuber. Namun pada akhirnya semuanya disebut influencer. Tapi, blogger sebagai pendahulu itu tidak hilang karena dia juga bisa jadi YouTuber atau pun Selebgram. Menariknya, si blognya sendiri masih jadi ‘rumah’ buat mereka, dan mereka masih aktif buat blogging”, ujar Bang Aswi.
Berbanding lurus dengan pernyataan Bang Aswi di atas, banyak blogger yang hadir pada hari itu menunjukan antusiasme seru ketika mereka membuat konten review laptop ASUS Zenbook Pro 14 OLED. Tidak lupa juga mereka mengeksplor banyak sudut di ITB Press Store untuk bisa menunjang konten yang mereka buat. Sampai akhirnya waktu berbuka puasa tiba dan para blogger ini bersantap bersama dengan suasana intim dan hangat.