Penulis: Doddy Abdassah, Billal Aslam, IW Rakananda Saputra, Dedy Irawan
Indonesia berkeinginan untuk memproduksi sumber daya migas nonkonvensional (MNK) yang diidentifikasikan sangat besar. Sehubungan dengan itu, buku ini memberikan landasan yang kuat dan komprehensif tentang ilmu pengetahuan untuk perencanaan, juga menjelaskan metode keteknikan dalam penilaian suatu sumber daya MNK untuk justifikasi pengembangan lebih lanjut. Dimulai dengan bahasan empat jenis MNK (metana batu bara, gas hidrat, gas serpih, dan oil sands) yang mencakup definisi, karakteristik batuan dan fluida, pengukuran kandungan, sampai dengan aspek teknik produksi dan reservoir yang membuat persamaan matematika dan metode peramalan kinerja produksi, peningkatan perolehan, serta evaluasi tekno-ekonomi pengembangan lapangan. Selain itu, buku ini juga menampilkan kasus-kasus lapangan sebagai wawasan dan referensi dalam penerapan teori yang disuguhkan.
Indonesia memerluka pioneering dalam pengembangan lapangan MNK yang membutuhkan investasi yang besar, kemampuan mengelola risiko tinggi, dan sistem logistik yang dinamis. Untuk itu diperlukan pemahaman yang baik terhadap perilaku produksi hidrokarbon dari suatu lapangan MNK. Buku ini perlu dipelajari secara mendalam untuk dapat memahami kinerja lapangan dan selanjutnya melakukan optimasi produksi.
Peningkatan status ekonomi negara dan peningkatan taraf ekonomi masyarakatnya akan mendorong pertambahan volume kebutuhan energi. Volume suplai energi harus mampu mengimbangi untuk memfasilitasi perkembangan yang konsisten. Hydrocarbon masih memegang peranan penting dalam distribusi sumber energi Indonesia. Namun, mayoritas cadangan dalam fasa produksi sudah berada pada masa tuanya. Amerika Serikat merasakan dampak dari keterbatasan suplai energi dari dalam negeri dan memulai usaha-usaha pengembangan migas nonkonvensional sebagai jawabannya.
Migas nonkonvensional pada dasarnya adalah memproduksikan migas dari cadangan dengan kualitas reservoir yang lebih rendah atau kesulitan teknologi yang lebih tinggi dari cadangan konvensional. Coalbed methane pada dasarnya adalah memproduksikan gas metana dari cadangan batubara. Tentunya akan membutuhkan teknologi berbeda dibandingkan dengan memproduksikan batubara tersebut. Reservoir serpih pada dasarnya adalah memproduksikan source rock dari reservoir konvensional. Oil sand adalah memproduksi bitumen, kerogen yang belum menjadi fasa cair atau gas. Sumber migas nonkonvensional umumnya ditemukan dimana sumber migas konvensional tersedia. Oleh karena itu migas nonkonvensional adalah langkah natural yang dapat diambil oleh negara dengan kandungan migas kovensional untuk mencapai produksi hidrokarbon yang berkesinambungan.
Buku ini ditulis agar inisiasi pengembangan migas nonkonvensional di Indonesia dapat dibangun di atas lima puluh tahun riset dan penemuan pengembangan migas nonkonvensional di Barat. Buku ini diharapkan dapat menjadi batu lompatan pertama pada pengembangan migas nonkonvensional di Indonesia, serta dapat berkontribusi terhadap swasembada energi Indonesia melalui pengembangan migas nonkonvensional di dalam negeri.
Buku ini disusun secara komprehensif untuk menyarikan prinsip dan aplikasi teknologi migas nonkonvensional, meliputi metode karakterisasi serta estimasi sumberdaya, aspek keteknikan reservoir-produksi, serta metode pengembangan lapangan. Secara garis besar, pembahasan dalam buku ini terbagi menjadi:
- Pengantar sumberdaya migas non-konvensional: membahas mengenai definisi sumberdaya migas nonkonvensional, karakteristik serta potensinya.
- Sumber daya Gas Metana Batubara (GMB) : dibahas pada Bab 2 dan Bab 3, mencakup aspek karakterisasi GMB untuk evaluasi prospek, serta aspek keteknikan reservoir dan produksi untuk eksploitasinya.
- Sumber daya Gas Hidrat: dibahas pada Bab 4, mencakup aspek mekanisme pembentukan dan karakterisasinya, teknologi produksi gas hidrat serta studi kasus pengembangan teknologi gas hidrat di dunia.
- Sumberdaya Minyak dan Gas Serpih (Shale): dibahas dalam Bab 5 dan Bab 6. Mencakup pembahasan mengenai perbedaan utama dengan reservoir konvensional, aspek teknis dan ekonomi dalam pengembangan Migas Serpih, hingga studi kasus pengembangan lapangan gas serpih yang telah berhasil di Amerika Utara.
- Sumberdaya Bitumen: dibahas dalam Bab 7. Mencakup pembahasan mengenai karakteristik sumberdaya bitumen, teknologi produksi dan ekstraksinya, serta studi kasus pengembangan lapangan oil sands yang telah berhasil di Kanada.
Materi yang terdapat dalam buku ini merupakan pengembangan dari materi mata kuliah TM-4020 Perolehan Hidrokarbon Nonkonvensional pada prodi Teknik Perminyakan ITB. Selain itu, kemajuan teknologi migas nonkonvensional selama satu dasawarsa terakhir dari berbagaic literatur dan penelitian juga turut dibahas. Untuk mendukung pemahaman, pada buku ini diberikan contoh soal serta studi kasus pengembangan migas nonkonvensional di berbagai negara.
Ukuran | A4 |
Halaman | 292 |
Cover | Glossy |
Untuk pemesanan hubungi nomor: 0812-2049-804